Selama 10 Tahun, Indonesia Kehilangan 5 Juta Petani

hermankhaeron.info – Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menyebutkan profesi petani di Indonesia akan punah, sepertinya bukan mengada-ada.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengatakan, jumlah rumah tangga petani di Indonesia terus mengalami penurunan. Berdasarkan sensus tahun 2000, jumlahnya mencapai 31 juta.

Jumlah tersebut mengalami penurunan yang sangat signifikan 10 tahun kemudian. Tahun 2010, jumlah rumah tangga petani tersisa 26 juta jiwa.

“Berarti dalam kurun waktu 10 tahun, petani di Indonesia berkurang 5 juta rumah tangga petani,” katanya kepada trubus.id, Kamis (21/9/2017).

Menurut politisi Partai Demokrat ini, meningkatnya jumlah populasi penduduk Indonesia setiap tahunnya sebesar 1,49 persen, tidak mampu menahan lanju penurunan jumlah petani.

Ia khawatir, penurunan jumlah petani akan semakin signifikan jika lahan yang seharusnya digunakan untuk pertanian, dialihfungsikan untuk hal lain.

Dia pun meminta kepada pemerintah untuk menyiapkan jurus-jurus jitu agar kalangan pemuda tertarik menjadi petani. “Saya sudah sering teriak, agar dilakukan regenerasi petani,” ujarnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga harus melakukan terobosan-terobosan, salah satu caranya dengan melakukan modernisasi bidang pertanian, sehingga menarik minat pemuda untuk menggeluti profesi petani.

Khusus untuk tenaga penyuluh pertanian kinerjanya harus ditingkatkan. Ia melihat, selama ini cara kerja penyuluh pertanian monoton dan tidak dapat menerjemahkan dengan tepat, sehingga anak muda enggan jadi petani.

Dia mencontohhkan, para penyuluh harus dapat menjelaskan kepada pemuda bahwa profesi petani dapat memberikan kesejahteraan bagi hidup, juga akan ditemukan hal-hal yang baru. “Misalnya, dengan membudidayakan jagung, bisa dibuat makanan ringan atau produk makanan lainnya. Kasih tahu pemuda bahwa profesi petani itu bergengsi, tidak seperti yang dibayangkan,” tukasnya. [AG/AS]

sumber: trubus