Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Herman Khaeron mengatakan masalah kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram sudah teratasi.
Menurutnya masalah terkait gas saat ini adalah solusi jangka panjang, yakni, jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (Jargas) menjadi solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuha gas masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah.
“Masyarakat tidak harus membeli keluar atau menggunakan ojek karena jaringan ke rumah masing-masing, tinggal buka tutup, kalau mau pergi ditutup. Asal tidak ada bocor,” ujarnya, kepada wartawan di Gedung Sate, Jumat (15/12/2017).
Dengan Jargas, masyarakatvtidak perlu membeli tabung gas di warung.
Gas akan dialiri melalui saluran seperti selang ke rumah-rumah.
Pengguna tinggal menyetel buka-tutup kran gas di rumah.
Jargas juga disebut lebih murah dalam penggunaannya.
“Semisal di Cirebon harganya Rp 1700 per kg. Kalau dihitung 30 kg sekira Rp 30ribuan. Kalau ada penyesuaian harga juga akan tetap dibawah harga tabung 3kg yang disubsidi,” ujarnya.
Saat ini, kata Herman, sudah ada 10 kabupaten/kota yang akan menerapkan jargas ini.
Tetapi Herman belum dapat menyebutkan ke-10 daerah tersebut karena masih dalam penilaian.
Kendala penerapan Jargas ini adalah terbatasnya anggaran
Herman menyebut anggaran Kementerian ESDM sebesar Rp 6,5 Triliun harus dibagi-bagi ke semua program kerja.
Di Jawa Barat, sudah ada empat daerah yang menggunakan Jargas, yaitu Cirebon, Karawang, Bekasi, dan Bogor. (*)
sumber: tribun