Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengungkapkan kecintaannya pada batik, yang menurutnya bukan hanya sekadar kain, tetapi juga bagian dari warisan budaya Indonesia yang sangat bernilai.
Dalam setiap kunjungannya ke Cirebon, Herman selalu meluangkan waktu untuk mengunjungi toko Batik Hafiyan yang terkenal di kota ini, bahkan tidak segan untuk berbelanja batik dan berbincang mengenai perkembangan dunia perbatikan.
“Setiap kali saya ke Cirebon, saya pasti mampir ke Batik Hafiyan. Di sini, selain membeli batik, saya juga sering berbagi ide dan diskusi dengan pemilik toko dan para pengrajin batik. Ini salah satu cara saya untuk mendalami lebih dalam tentang dunia batik yang luar biasa kaya akan makna dan sejarah,” ujar Herman Khaeron.
Batik Hafiyan sendiri merupakan salah satu toko batik yang sudah lama menjadi pusat perhatian penggemar batik, terutama para kolektor dan wisatawan yang datang ke Cirebon. Di toko ini, para pengrajin batik tak hanya menjual produk mereka, tetapi juga aktif berbagi pengetahuan tentang teknik dan motif batik yang mereka buat.
Namun, dalam perbincangan santainya dengan para pengrajin batik, Herman Khaeron mendapatkan aspirasi yang cukup menarik. Para pemilik toko dan pengrajin batik berharap agar Presiden Prabowo Subianto yang memimpin Indonesia ke depan, dapat melanjutkan dan memperkuat perhatian terhadap batik nasional seperti yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta almarhumah Ibu Ani Yudhoyono pada era pemerintahannya.
“Mereka berharap Presiden Prabowo dapat memberikan perhatian besar terhadap batik, seperti yang dilakukan oleh SBY dan Ibu Ani yang telah memajukan batik sebagai kebanggaan Indonesia di mata dunia. Batik sudah menjadi identitas kita, dan mereka berharap ada kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan para pengrajin batik dan memperkenalkan batik lebih luas lagi, baik di dalam negeri maupun mancanegara,” kata Herman Khaeron.
Pada masa kepemimpinan SBY, batik Indonesia mendapatkan pengakuan internasional yang semakin kuat. Batik diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia pada tahun 2009, dan sejak saat itu, batik semakin mendunia. Hal ini memberikan dampak positif bagi industri batik di Indonesia, yang banyak melibatkan pengrajin dari berbagai daerah, termasuk Cirebon.