Penyederhanaan daya listrik dikritisi kalangan dewan. Mereka kuatir penyederhaan itu justru menjadikan masyarakat menjadi lebih konsumtif.
Menurut Ketua Komisi VII Herman Khaeron dengan adanya penyederhanaan golongan tarif jangan sampai masyarakat menjadi bersikap konsumtif yang justru bukan memperbaiki kehidupan, malah menggerus pendapatan masyarakat itu sendiri.
“Bisa jadi dengan batasan 1300VA sekarang 5500VA kemudian pasang ac, kulkas dan sebagainya kemudian menjadi tidak terkendali dalam pemakaian daya listrik. Kalau tidak terkendali ini juga akan merenggut atau menggerus pendapatannya untuk bisa survive pada kehidupan lainnya,” ungkap Herman di Gedung Nusantara I, Rabu (17/1/2018).
Berdasarkan penjelasan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kata Herman, penyederhanaan golongan tarif tidak berdampak pada anggaran penaikan golongan. Kebijakan bertujuan agar masyarakat dapat memiliki kesempatan yang sama dalam menikmati listrik. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi baru dengan tersedianya energi yang lebih besar.
Meski demikian, Herman mengatakan, kebijakan itu memiliki konsekuensi terhadap ketersediaan pembangkit listrik yang ada. Karena itu, Komisi VII meminta PLN dapat menghitung jumlah kebutuhan masyarakat dan mengkaji lebih komperehensif lagi tentang kebijakan tersebut.
“Jadi dengan menaikan daya itu harus memperbaiki jaringan. Sehingga ini yang harus dihitung ulang jangan sampai seolah-olah kita tidak memberikan beban pada kenaikan golongan tapi sesungguhnya ada cost yang harus dikeluarkan begitu tinggi bagi masyarakat,” ujar dia.
Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk kebijakan ini, kata Herman, dipastikan tidak naik, bahkan menurut Herman bisa diturunkan seiring dengan naiknya jumlah konsumen. Abodemen yang harus dibayarkan oleh pengguna juga tetap mengikuti tarif terendah yang justru bukanlah hal yang menjadi permasalahan didalam kebijakan itu.
“Abodemennya mengikuti tarif terendah. Jadi kalau 1300VA menjadi 5500VA mengikuti tarif penggunaan yang 1300VA, jadi itu tidak masalah, tidak menjadi beban,” kata dia.
Tapi, tambah Herman, instalasi harus berubah, penggunaan masyarakat bisa menjadi tidak terkontrol. PLN, ujar dia, harus melakukan sosialisasi sehingga mendapatkan feedback mana yang bisa disederhanakan, mana yang lebih awal diterapkan dan mana yang dikaji lagi.
Seperti diketaui, penyederhanaan tiga kategori daya listrik baru untuk pelanggan non-subsidi yang diwacanakan adalah 1300 VA, 5500 VA, dan 13200 VA ke atas (loss stroom).
Daya listrik pelanggan non-subsidi di level 900 VA nantinya akan ditingkatkan ke 1300 VA dan golongan 5500 VA diperuntukan para pelanggan di daya listrik 1300 VA, 2200 VA, 3300 VA, dan 4400 VA.
Sementara mereka yang selama ini menggunakan tegangan listrik di atas 5500 VA akan mendapatkan daya baru sebesar 13200 VA ke atas. (nug/rot)
sumber: tengokberita