Wakil Ketua Komisi II DPR, Herman Khaeron menyayangkan bergabungnya 31 kepala daerah di Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Jawa Timur. Herman mengatakan kepala daerah sebaiknya bersikap netral dalam Pilpres 2019.
“Ya sebaiknya netral. Kalau pun ada dukungan lebih baik mungkin yang tidak membuat tugas dan fungsinya tidak terganggu,” kata Herman kepada wartawan, Kamis (20/9/2018).
Dia mengaku khawatir bergabungnya kepala daerah di timses paslon tertentu mengganggu kinerja dalam melayani rakyat. Namun, Herman tidak memungkiri hal tersebut tidak bertentangan dengan PKPU 23/2018 tentang Kampanye Pemilihan Umum 2019.
“Saya pikir ini menjadi tanggung jawab moral kepada rakyat,” ujar politikus Partai Demokrat itu.
Selain itu, Herman menyebut beberapa kepala daerah yang mendukung Jokowi-Ma’ruf juga diusung partai oposisi ketika berlaga di daerah.
Dia mencontohkan Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa yang diusung PD dalam Pilgub Jatim 2018. Kini, Khofifah tercatat sebagai anggota Dewan Penasihat Timses Jokowi-Ma’ruf di Jatim. Padahal, PD mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
“Kan mereka dipilih rakyat dalam perspektif diharapkan mampu membangun daerah. Dan yang mendukung gubernur yang sekarang terpilih kan berbagai latar belakang partainya. Apalagi juga didudkung partai yang berbeda haluan di pilpres. Misal Demokrat dulu mengusung Khofifah, tapi sekarang dukung Prabowo,” jelas Herman.
Tim Kampanye Nasional (TKN) pendukung Jokowi-Ma’ruf di Jatim resmi diumumkan, Rabu (19/9). Sebanyak 31 bupati dan wali kota masuk di struktur timses yang diketuai mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin itu.
Kepala daerah yang ditetapkan di TKN itu antara lain Gubernur-Wakil Gubernur Jatim terpilih, Khofifah Indar Parwansa dan Emil Elestianto Dardak. Selain itu, ada pula nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang masuk ke Koordinator Wilayah Jawa Timur.