Proses seleksi CPNS tahun 2018 masih pada tahap pendaftaran. Diperkirakan sudah jutaan peserta yang mendaftar untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Namun, di balik proses pendaftaran itu, ada beberapa instansi pemerintah yang belum membuka pendaftaran secara resmi.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan mengakui, masih banyak instansi yang belum membuka pendaftaran.
Tetapi pihaknya tidak akan meninggalkan satu pun instansi dalam pendaftaran CPNS 2018. Artinya, seluruh instansi akan tetap ditunggu dan mendapatkan jatah pembukaan lowongan CPNS di tahun ini.
Wakil Ketua Komisi II DPR-RI Herman Khaeron mengatakan, meski ada beberapa instansi yang belum membuka pendaftaran CPNS, tetapi tidak akan terjadi praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam proses pendaftaran hingga seleksi nanti, karena semua proses melalui komputerisasi.
“Sistem testing itu kan sekarang terbuka dan menggunakan komputer, sehingga menutup kemungkinan terjadi KKN,” kata Herman Khaeron kepada Fajar Indonesia Network (FIN) usai menghadiri diskusi publik di Ruang Pressroom DPR-RI, Kamis (4/10).
Dikatakan politisi Partai Demokrat itu, proses pendaftaran dan seleksi CPNS pada tahun 2018 ini sangat baik dan feer bagi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) ke depan.
“Kita semaksimal mungkin hingga tidak terjadi nepotisme, supaya lapangan pegawai ASN ini terbuka,” ucapnya.
Berbeda dengan Herman Khaeron, Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR-RI Supratman Andi Atgas mengatakan proses seleksi CPNS ini harus dibehentikan dulu, dan pemerintah memfokuskan perhatian mereka pada tenaga honorer K-2 yang masih bingung dengan masa depan mereka.
“Yang pertama kita ngga tau kenapa harus ada pembatasan, tapi yang harus itu di stop dulu ini. Selesaikan dulu K-2, tunda dulu penerimaan ini. Itu juga kalau dibagi-bagi per wilayah, Kabupaten, Pemerintah Provinsi maupun instansi Pemerintah pusat, itu tak seberapa di masing-masing wilayah,” kata Supratman.
Menurutnya, dengan menyetop proses penerimaan CPNS tahun ini, maka pemerintah dengan sendirinya bisa menyelesaikan masalah-masalah tenaga honorer K-2 yang masih terkatung-katung.
“Bagusnya menyelesaikan masalah K-2 ini dulu supaya masalah kita dari tahun ke tahun bisa kita selesaikan. Sekali lagi saya himbau ke Presiden Jokowi menunda dulu penerimaan CPNS, kasihan honorer K-2 yang tiap hari bergelut dengan nyawa orang, tapi tidak ada penghargaan,” tegasnya. (rba/fin)
sumber : radartasikmalaya