Wakil Ketua Komisi VII DPR Herman Khaeron mengatakan pihak PLN harus menjamin pasok listrik untuk pembangunan smelter guna menjaga kepercayaan investor.
Menurutnya, pembangunan smelter yang cukup masif membutuhkan ketersediaan listrik yang cukup. Oleh karena itu, PLN diminta menjaga pasokan listrik agar menambah kepercayaan investor.
“Saya mendukung PLN untuk bersinergi agar pembangunan smelter sesuai target,” kata politisi Partai Demokrat itu kepada wartawan, Kamis (18/1/2018).
Ia menyatakan akan terus mengawal langkah PLN mengingat pembangunan apa pun sangat membutuhkan ketersediaan listrik, termasuk smelter.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Sofyan Basir sebelumnya mengakui kondisi kelistrikan nasional sedang surplus.
“Sebagai BUMN, kami sangat berkomitmen untuk menyiapkan kebutuhan listriknya,” ujar Sofyan yang baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) dengan PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo) dengan daya 350 MW.
Penandatangan perjanjian tersebut disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno. Adapun MoU tersebut untuk menunjang pasokan listrik pembangunan kawasan industri dan smelter PT Cerindo di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dia mengatakan piha PLN berharap masuknya investor ke wilayah Sulawesi untuk membangun smelter dan industrinya bisa memberi manfaat besar bagi bangsa.
Sementara itu Direktur Utama PT Cerindo Derian Sakmiwata mengapresiasi dukungan PLN terkait pasokan listrik dalam pembangunan smelter.
“Adanya MoU dengan PLN ini menjadi langkah maju bagi kami, karena saat ini kami sedang fokus merealisasikan seluruh kebutuhan pembangunan smelter di Kolaka,” ujarnya.
sumber: bisnis.com