Environmental Outlook 2018 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Masa depan BUMI adalah tanggung jawab Kita.
Ini merupakan kinerja keseluruhan dari aparatur Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujar Herman Khaeron saat memberikan pidato di Environmental Outlook 2018 bertajuk ‘Bergerak Menuju Keadilan Sosial dan Ekologis Untuk Kesejahteraan Dan Kelestarian’ di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Senin (15/1).
Menurut dia, ada beberapa indikator positif kinerja KLHK, di antaranya permasalahan hot spot sudah berkurang secara signifikan. Bahkan nyaris tidak terjadi lagi kebakaran hutan dan lahan yang meresahkan masyarakat banyak.
“Ini tidak serta merta. Bagi kami (Komisi VII), ini justru prestasi dari Kementerian LHK,” sanjung Herman.
Indikator lainnya, terkait rehabilitasi hutan yang sudah kritis. Apalagi mengingat anggaran yang dimiliki KLHK terbatas berkisar Rp 7 triliun. Dari anggaran sebesar Rp 1 triliun dialokasikan untuk lingkungan hidup.
“Saya selalu sampaikan, KLHK anggarannya minim sekitar Rp 7 triliun. Kalau dibagi 124 juta hektar kawasan hutan, apalagi ditambah lingkungan hidup, sangat kecil sekali. Dirata-rata Rp 6 triliun dibagi 124 hektar, lebih kurang RP 45 ribu sampai 50 ribu per hektar per tahun,” bebernya.
Herman mengingatkan, kawasan perhutanan kini menjadi bagian penting menuju program reforma agraria.
“Jadi tidak mudah jadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tugas berat apalagi anggaran terbatas. Tapi kinerja di jalur yang benar, bagus dan baik serta terukur,” tuturnya.
“Saya apresiasi dan beri penghargan yang tinggi kepada Menteri LHK, dengan kunci indikator tadi. Diharapkan jangan bicarakan sampai 2017 saja, bicarakan sampai jauh ke depan, yakin Komisi VII mendukung,” pungkas legislator Demokrat tersebut menekankan.