Komisi II Setujui Usulan Tambahan Anggaran Kemensetneg, Seskab, KSP dan BPIP

Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron mengingatkan jika masa depan bangsa ini ditentukan oleh generasi muda sekarang. Apalagi jumlahnya mencapai  52 persen atau sekitar 105 juta orang; apakah bangsa ini akan berkah atau beban?

“Sebagian besar masa depan bangsa ini ditentukan generasi muda. Menurut bonus demografi puncaknya di tahun 2035, apakah Indonesia layu sebelum berkembang atau tidak? Jadi, harus ada akselerasi, percepatan menuju Indonesia adil makmur dan sejahtera,” demikian Herman Khaeron.

Hal itu disampaikan Herman Khaeron dalam dialog empat pilar MPR RI “Memaknai Sumpah Pemuda” bersama
anggota Fraksi Golkar MPR RI, Dyah Roro Esti Widya Putri,  anggota MPR RI dari Kelompok DPD RI, Engelius Wake Kako, dan Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen Romdhoni Setiawan (Dony) di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (28/10/2019).

Menurut Herman, Sumpah Pemuda yang dipelopori kaum muda sejak 1908, dan 1928 sudah bersikap kesatria karena sudah berani mendeklarasikan diri dengan bersumpah dan mengakui tumpah darah Indonesia. Padahal, masih dalam penjajahan Belanda (VOC).

Kedua, mengakui satu bahasa yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, dan ketiga, memiliki komitmen bersama untuk Kemerdekaan Republik Indonesia. “Jadi, gerakan pemuda 08 dan 28 menjadi komponen besar untuk Kemerdekaan RI 1945,” kata Herman.

Dengan demikian lanjut Herman, pemuda itu memiliki makna atau merupakan simbol dari kekuatan. Karena itu, orang muda itu harus menjadi kekuatan bangsa, kreator, inovator, dan dinamisator gagasan-gagasan untuk kepentingan bangsa dan negara ke depan,” tegasnya. (timyadi/win)

sumber: poskota