hermankhaeron.info – Politikus Partai Demokrat Herman Khaeron meminta pemerintah tidak menyalahkan pemerintahan SBY terkait kenaikan harga daging sapi yang sulit dikendalikan jelang puasa dan lebaran.
“Sangat salah jika ada yang menyalahkan bahwa ini warisan pemerintah sebelumnya,” ujar Herman dalam pernyataannya, Senin (13/6/2016).
kata dia, dalam pemerintahan SBY untuk pencapaian swasembada lima komoditas pangan pokok beras, jagung, kedelai, daging sapi, dan gula, tertata dengan baik dan ada roadmapnya.
Setiap tahun kata Herman semuanya dievaluasi.
Khusus untuk sapi dan kerbau tahun 2011 ada sensusnya, sehingga sangat terukur berapa kemampuan dalam negeri memenuhi konsumen yang setiap tahunya butuh daging sapi kurang lebih 500.000 ton dan berapa harus di import.
“Progresnya jelas, setiap tahun import turun terus dan hanya pada waktu-waktu tertentu ada tambahan import, itu pun terbatas karena tujuannya swasembada,”ujarnya.
Lebih jauh Wakil Ketua Komisi IV DPR ini menjelaskan justru saat ini fokus pemerintahan di bidang pangan hanya pada padi, jagung, dan kedelai.
Sehingga pencapaian swasembada daging sapi renstranya tidak jelas lagi dan import sangat terbuka bebas.
Namun, ironisnya justru harga tidak stabil dan relatif stabil pada harga yang tinggi.
Hal tersebut, kata dia, mestinya menjadi evaluasi pemerintahan Jokowi dan tidak tepat menyalahkan pemerintahan sebelumnya.
Harga yang ada saat ini tergantung bagaimana pemerintah saat ini mampu mengelola komoditas pangan pokok dan strategis dengan baik dan tidak mengabaikan spirit swasembada.
sumber : tribunnews