hermankhaeron.com – Ngabuburit waktu yang sering ditunggu-tunggu bagi umat Islam yang berpuasa. Di waktu ngabuburit tersebut, umat Islam yang berpuasa menghabiskan waktunya menunggu azan tiba.

Tempat-tempat ngabuburit biasanya dilakukan di tempat-tempat umum, seperti taman umum, alun-alun, pantai, hingga mall. Di Kota Cirebon, tempat ngabuburit favorit bagi warga sekitar ialah Alun-Alun Kejaksan, Jalan Siliwangi-Jalan Kartini, Kota Cirebon. Letaknya hanya 100 meter dari Stasiun Kejaksan, dan tepat di sebelah Masjid Agung Cirebon.

menelusuri ramainya Alun-Alun Kejaksan di waktu ngabuburit. Selain terletak di areal pemerintahan Kota Cirebon, daya tarik Alun-Alun Kejaksan menjadi tempat ngabuburit karena suasananya yang asri dibandingkan sekitarnya. Pepohonan dan taman tumbuh subur.

Utamanya, tentu banyaknya jajanan atau menu untuk berbuka puasa atau takjil menjadi alasan utamanya. Berbagai macam kue basah dan kue kering, kolak, bubur, es buah, hingga es campur tersaji. Semua dengan harga yang relatif terjangkau.

Alun-Alun Kejaksan juga memiliki sejarah terkait berdirinya nilai-nilai Islam di Kota Cirebon. Dalam tutur bahasa Cirebon, “Ke” diartikan sebagai “Kiai”. Sementara “Jaksan” berarti kebijaksanaan. Kata “Kejaksan” dimaknai sebagai “kiai yang bijaksana”.

Syarifuddin Abdurahim merupakan tokoh yang dimaksud sebagai “kiai yang bijaksana” tersebut. Ia adalah Pangeran Kejaksan. Ia menekuni ilmu Islam dan hukum Islam, hingga banyak orang mempercayai kebijakan-kebijakan serta nasehat-nasehatnya.

Hampir setiap hari orang mendatangi rumahnya untuk bercerita tentang permasalahan hidup dan meminta nasehatnya. Letak rumahnya tak kurang 500 meter dari Alun-Alun Kejaksan saat ini.