Komisi VI DPR RI mendorong asosiasi penerbangan dapat duduk bersama dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan atau Kemenhub dan Kementerian BUMN untuk menyelesaikan masalah harga tiket pesawat domestik yang mahal

Komisi VI DPR meminta agar setiap maskapai penerbangan dapat mencari solusi terkait kesenjangan harga tiket pesawat domestik yang belakangan menjadi perhatian lantaran harga tidak wajar.

Demikian hal tersebut disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti soal polemik dan kesenjangan antara maskapai terkait harga tiket pesawat domestik yang menjadi perhatian beberapa waktu terakhir.

“Memang kalau melihat kesenjangan harga tiket, sangat tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan penerbangan swasta, penerbangan BUMN itu lebih tinggi,” jelas dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin,(4/11/2024).

Herman menilai, seharusnya penerbangan yang dimiliki BUMN dapat memiliki harga yang lebih murah. Meskipun, kata Herman, tarif kerap kali mencerminkan fasilitas yang dimiliki maskapai.

“Nah mengenai penurunan, saya kira itu diserahkan kepada bagaimana strategi korporasi,” papar dia.

Herman mengaku khawatir jika tarif pesawat domesti dipaksakan turun akan mempengaruhi tingkat pelayanan maskapai tertentu. Seperti Garuda, kata Herman, memiliki fasiltas dan pelayanan yang maksimal serta prima.

“Garuda dengan pelayanan yang prima, jaminan keselamatan yang tinggi, jaminan keamanan yang tinggi, tentu juga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi, yang akhirnya berimbas terhadap tiket,” tandas dia.

Laporan: Muhammad Rafik

sumber: kedaipena