Anggota Komisi VI DPR RI, H Herman Khaeron (Hero) memberikan sosialisasi empat pilar MPR RI di Desa Pilangsari, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon.
Hero mengatakan, empat pilar kebangsaan wajib disosialisasikan agar masyarakat dapat menjaga dan melestarikan.
Karena melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan yakni Pancasila sebagai dasar ideologi negara, UU 45 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
“Sebagai pondasi negara ini masyarakat dapat menjaga empat pilar kebangsaan. Karena kalau salah satu tidak terjaga dengan baik. Maka dapat menggoyahkan kesatuan negara republik Indonesia,” ucapnya, Kamis (20/7).
Menurut Hero, empat pilar untuk menyatukan seluruh potensi bangsa dan juga membangun bagaimana nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, kontekstual di dalam empat pilar selain untuk menuju masyarakat yang adil, makmur dan sentosa.
“Empat pilar mampu mempererat hubungan nilia-nilai kemanusiaan, nilai-nilai sosial yang merupakan nilai-nilai perwujudan empat pilar MPR RI,” ungkapnya.
Selain itu, Hero juga memberikan bantuan mesin jahit sebagai bentuk dukungan UMKM dalam pengaplikasian ilmu kewirausahaan. Sehingga jiwa entrepreneur terasah sejak dini.
“Bantuan tersebut diberikan untuk memberikan layanan kepada mayarakat desa, agar dapat mandiri membangun perekonomian keluarga,” tuturnya.
Menurut Hero, masih banyak permasalahan yang ada di masyarakat. Sehingga dirinya yang merupakan anggota DPR RI dari dapil Indramayu, kota/Kabupaten Cirebon tidak bisa tinggal diam.
“Saya melihat, mendengar dan mengetahui situasi yang ada di masyarakat. Dan sekarang saya ada di Desa Pilangsari dan saya harus membantu,” katanya.
Kegiatan kali ini kata Hero sekaligus melaksanakan tugas sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dalam mensosialisasikan empat pilar kebangsaan. Serta bersama istri juga fokus kepada bidang kesehatan dan UMKM.
Disaat bersamaan, dr Ratnawati, mengatakan produk UMKM bervariatif ada sektor kuliner, fashion dan kerajinan tanggan, bila ditekuni akan menghasil pundi-pundi yang dapat menopang ekonomi keluarga, bahkan daerah bila dikembangankan dengan serius.
“Lapangan kerja terbatas, belum lagi batas usia menjadi halangan untuk bekerja di perusahan atau pabrik. Maka, kita harus lebih kreatif dengan menjalankan bisnis sendiri dengan UMKM, semua pasti menghasilkan bila ditekuni dan serius dalam menjalankannya,” ucapnya.
dr. Ratnawati menambahkan pihaknya bersama yayasan Mitra Sehati akan membantu warga yang kesulitan untuk memulai UMKM. Nantinya, warga bisa secara kelompok atau individu membuat UMKM dengan pembinaan dari Yayasan Mitra Sehati, akan mendapatkan pelatihan maupun bantuan untuk memulai UMKM.
“Kami punya yayasan Mitra Sehati, warga dapat bergabung dengan kami untuk memulai UMKM, mulai dari pelatihan maupun bantuan seperti gerobak atau hal yang lain untuk mendukung berdirinya UMKM,” pungkasnya.
sumber: rmoljabar