50 Juta KK Petani Tidak Tersentuh Program Jaring Pengaman Sosial di Tengah Pandemi Covid-19

50 Juta KK Petani Tidak Tersentuh Program Jaring Pengaman Sosial di Tengah Pandemi Covid-19 – Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mengatakan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) tidak memenuhi asas keadilan, karena masih banyak petani yang tidak tersentuh.

“Ada sekitar 50 juta KK petani kita yang tidak tersentuh JPS di tengah Pandemi Covid-19,” tutur Herman, Selasa, (1/9/2020).

Padahal, kata Herman, sejatinya program JPS tersebut diberikan untuk membantu petani, nelayan dan keluarga miskin dan rentan di daerah episentrum Covid-19, agar meringankan beban mereka selama Pandemi yang melanda NKRI.

Namun, Politikus Demokrat bilang sektor sektor yang semestinya diberikan bantuan kepada mereka tersebut, bahkan sampai sekarang tidak terdengar.

“Petani itu usaha kecil, justru terakhir ini  subsidi pupuk malah dikurangi. Sehingga pada situasi krisis kembar saat ini beban mereka makin bertambah,” tandas Herman.

Baca Juga :  Pertamina Rugi 11 Triliun Ahok Gak Bawa Hoki

Selain itu, Herman menanggapi Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp600 ribu yang diberikan kepada 15,7 juta pekerja berpenghasilan di bawah Rp5 juta itu juga tidak memenuhi asas keadilan.

“Apakah guru honorer, para penyuluh harian lepas, dapat gak sih orang semacam ini. Saya saat sosialisasi empat pilar kebangsaan dengan PGRI di beberapa daerah, mereka bilang jangankan dapat tambahan 600 ribu. Wong gaji sehari-hari aja dua ratus ribu. Yang gini-gini harus disentuh dong,” pungkas Herman Khaeron.

Sumber : https://beritasampit.co.id/

Herman Khaeron Minta Pemerintah Pastikan Anggaran UMKM Sebesar Rp22 T Harus Tepat Sasaran, DPR, Anggaran, UMKM, Jawa Barat

Herman Khaeron Minta Pemerintah Pastikan Anggaran UMKM Sebesar Rp22 T Harus Tepat Sasaran – Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron meminta agar anggaran Rp 22 triliun yang dikucurkan Pemerintah kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), bukan sekedar penyaluran anggaran semata.

Melainkan juga dapat menyasar kepada pembinaan terhadap pada pelaku dan kelompok sasaran UMKM.

Sebab menurutnya dalam situasi pandemi ini para pelaku usaha diharapkan dapat beradaptasi.

Herman juga mengatakan ukuran keberhasilan dari sebuah anggaran program terletak pada efektivitasnya, sehingga menurutnya pembinaan masyarakat menjadi penting.

“Tapi yang paling penting adalah bagaimana keefektifan pelaksanaan anggaran ini kepada rakyat, apalagi dalam situasi ekonomi seperti ini. Utamanya dalam kondisi ini, yang terjadi adalah persoalan daya beli masyarakat. Sektor produksi apapun kalau daya beli masyarakat turun pasti akan berimbas juga. Dan oleh karenanya situasi yang tidak mudah dan sederhana ini tadi harus diimbangi oleh tingkat kemampuan,” ujar Herman dalam keterangan tertulis nya dikutip redaksi Industry.co.id pada Jumat (28/8).

Politisi Fraksi Partai Demokrat ini menjelaskan bahwa ada sebanyak 80 persen UMKM di Indonesia saat ini terkena imbas pandemi yang disebabkan menurunnya daya beli masyarakat.

Menurutnya hal ini jelas terjadi karena ada perubahan paradigma konsumen di dalam pengadaan barang dan jasa ataupun dalam pemenuhan pangan sehari-harinya akibat terjadinya pandemi Covid-19.

“Oleh karena itu, hal ini harus dicermati. Bukan hanya menyalurkan anggaran yang tentu kami juga paham bahwa itu adalah salah satu cara untuk meningkatkan daya beli, tapi pada sisi lain harus ada upaya untuk meningkatkan kemampuan para pelaku usaha agar bisa beradaptasi terhadap situasi saat ini,” jelas Kang Hero, sapaan akrabnya.

Baca Juga :  DPR RI: Dana Sawit BPDP-KS Harus Jadi Stimulus Supaya Petani Naik Kelas

Ia berharap dengan diberikannya insentif Rp 2,5 juta per UMKM dapat memberikan efek yang signifikan dan berkelanjutan.

“Tetapi kemudian bahwa terjadi deteksi dini atas penyaluran program dan anggarannya yang harus disertai dengan peningkatan kemampuannya ya ini harusnya di-split. Sehingga pembinaan inilah yang bisa memperkuat posisi capitalized mereka di dalam menghadapi situasi apapun,” tutup Kang Hero.

Sumber : https://www.industry.co.id/