Legislator: Pembentukan Holding Pertamina Berpotensi Hambat Fleksibilitas Penetapan Harga BBM

Wakil Ketua Komisi VII DPR Herman Khaeron yakin, Pertamina mampu mengelola Blok Mahakam, pasca alih kelola dari Total Indonesia awal tahun ini.

Menurut Herman, Pertamina memiliki pengalaman dan teknologi yang memadai untuk kembali menaikkan produksi blok tersebut yang sudah menurun.

“Saya yakin, apalagi dikelola oleh BUMN. Mereka memiliki rasa tanggung jawab untuk terus meningkatkan (produksi) sampai memberikan keuntungan bagi rakyat Indonesia,” kata Herman dalam keterangannya, Selasa (23/1).

Menurut Herman, siapapun yang mengelola blok tersebut, memang harus melakukan development terhadap sumur minyaknya. Jika tidak, tentu produksi akan terus mengalami penurunan.

Untuk itulah dia yakin, karena dalam rencana kerja Pertamina terkait pengelolaan Blok Mahakam, antara lain menekankan pada peningkatan atau mempertahankan produksi rata-rata harian.

“Rencana kerja tersebut disampaikan BUMN itu pada saat pengambilalihan. Kita percaya pada komitmen mereka,” lanjut Herman.

Kepercayaan Herman juga didasarkan atas berbagai pengalaman dalam pengelolaan blok selama ini. Termasuk di antaranya adalah Blok Madura yang terbukti bisa ditingkatkan produksinya.

Selain itu, tentu saja sumber daya manusia (SDM) yang selama ini terbukti andal di lapangan. “SDM kan tetap dan mereka sudah terbukti. Ini kan hanya peralihan manajemen, dan untuk itu kita percaya pada kemampuan Pertamina,” kata dia.

Sejak alih kelola awal tahun ini, Pertamina memang melakukan berbagai langkah konkret. Termasuk di antaranya, kepastian akan mengebor sumur baru di Lapangan Handil, satu dari wilayah kerja (WK) Mahakam.

Dari Lapangan Handil, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) akan meningkatkan pasokan khususnya minyak mentah. Adapun saat ini pasokan jenis Handil Mix Crude berkisar 17 ribu barel per hari (BPH).

PHM memang menargetkan 69 pengeboran sumur sepanjang tahun ini. Dalam rencana kerja dan anggaran (WP&B) di target sebesar 42.010 barel per hari atau BPH. Sedangkan, 916 juta kaki kubik per hari (MMscfd) untuk gas. Selain pengeboran, 132 work over sumur, dan 5.623 perbaikan sumur juga akan dilakukan.

sumber: kontan.id