Minyak Goreng Susah, Hero Gelar Pasar Murah

Keresahan masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng belakangan ini direspon positif anggota Komisi VI DPR RI, Dr Ir HE Herman Khaeron MSi (Hero) bersama BUMN mitra kerja.

Melalui operasi pasar yanag digelar di Pasar Jatibarang dan Pasar Karangampel Kabupaten Indramayu, Rabu (23/02), Hero menggelontorkan minyak goreng curah dengan harga murah.

Apa yang dilakukan politisi Partai Demokrat ini tentu saja disambut gembira oleh masyarakat. Mereka rela antre demi mendapatkan minyak goreng. Ratusan jerigen maupun tempat penampungan minyak lainnya seperti galon terlihat berjejer mengular.

Apalagi sebagian besar dari mereka adalah pelaku usaha kecil menangah, seperti pedagang gorengan, pemilik warung makan, dan usaha kecil lainnya.

“Alhamdulillah akhirnya dapat minyak goreng dengan harga murah. Terima kasih kepada pak Herman Khaeron,” ungkap Dewi, pemilik usaha ayam goreng asal Desa Pawidean Kecamatan Jatibarang.

Dewi selama ini mengaku kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng. Ia beberapa waktu lalu bisa membeli minyak goreng kemasan di minimarket, namun hanya boleh membeli 2 liter seharga Rp28 ribu.

Sementara kali ini ia bisa mendapatkan minyak goreng curah dengan harga yang murah yaitu Rp11.700 per kilogram.

Kegembiraan juga diungkapkan Rusmini, warga Blok Gudang Jatibarang. Wanita penjual nasi langgi ini pun rela datang ke Pasar Jatibarang dengan naik becak, demi mendapatkan minyak goreng.

Sementara Herman Khaeron didampingi istrinya, Dr Hj Ratnawati MKKK dan anggota DPRD Indramayu H Nico Antonio mengatakan, operasi minyak goreng ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng. Ia berharap melalui kegiatan operasi pasar, secara perlahan kondisi akan normal kembali.

“Operasi pasar ini akan terus kita lakukan untuk membantu masyarakat sampai kondisi normal, dimana barang tersedia dan harga sesuai HET,” ungkap wakil rakyat asal daerah pemilihan Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon.

Hero menjelaskan, dalam operasi pasar di Pasar Jatibarang dan Pasar Karangampel ini masing-masing digelontorkan sebanyak 5000 liter minyak goreng. (oet)

sumber: radarcirebon

Bendungan Kuningan Akan Menjadi Sumber Air dan Pembangkit Listrik

hermankhaeron.info – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron bersama anggota Komisi IV lainnya meninjau Bendungan Kuningan, Jawa Barat, Jum’at (21/07).

Pemantauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses pembangunan bendungan yang diinisiasi sejak 2013 silam ditargetkan selesai pada tahun 2018. Jika selesai bendungan ini akan mendorong ketahanan pangan, sumber air baku dan sebagai pembangkit listrik.

Hingga saat ini, diakui Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih, progres pembangunan bendungan dengan luasan genangan 221,59 hektar telah mencapai 48 persen dan optimistis akhir 2018 bisa selesai.

Bendungan yang terletak di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini memiliki volume tampungan total sebanyak 25,955 juta meter kubik.

Rinciannya volume tampungan efektif sebanyak 23,050 juta meter kubik serta volume tampungan mati sebagai sedimen mati sebanyak 2,4 juta meter kubik.

Bendungan dengan nilai konstruksi kontrak tahun jamak Rp 464 miliar ini dibangun oleh dua kontraktor yang bekerja sama yakni PT Wijaya Karya (persero) Tbk dan PT Abipraya Brantas (persero) dan akan dimanfaatkan untuk empat hal.

“Jika Bendungan Kuningan ini selesai manfaatnya akan menjadi sumber air bagi Daerah Irigasi Cileuweung seluas 1.000 hektar dan Daerah Irigasi Jangkelok seluas 2.000 hektar. Disamping itu memberikan manfaat bagi pengendalian banjir, baku mutu 300 liter/detik dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 500 KW,” imbuh Anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar.

sumber: jengpatrol.id

Respons Herman Khaeron Terkait Kasus Dugaan Beras Oplosan

hermankhaeron.info – Penggerebekan kasus dugaan mengoplos dan menjual beras medium dengan harga beras premium oleh aparat penegak hukum mendapat apresiasi sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Komisi IV DPR

“Saya memberi apresiasi atas penegakan hukum di bidang pangan, itu pula yang menjadi harapan kami  yang dituangkan dalan UU Pangan 18 Tahun 2012,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron.

Namun katanya ada hal yang perlu diperhatikan terkait dengan kasus PT IBU yang merupakan anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera yang diduga mengoplos beras tersebut.

Herman menuturkan, sepengetahuan komisi IV DPR ke perusahaan itu bergerak  di bidang perberasan yang kemampuan atau kapasitas produksinya bisa mencapai 1 juta ton. 

“Ini merupakan perusahaan swasta terbesar setelah Perum Bulog yang memiliki kapasitas gudang 4 juta ton,” bebernya melalui pesan singkat, Minggu (23/7).

Mengenai dugaan beras tersebut bersubsidi, ada dua kemungkinan. Pertama, bahwa beras tersebut alokasi Rastra/Raskrin yang setiap tahun dialokasikan untuk keluarga miskin, kelas beras medium, dan disalurkan secara tetutup oleh Bulog dan Pemerintah Daerah. Atau, beras subsidi yang dimaksud adalah bantuan terhadap petani dalam bentuk subsidi pupuk, benih, dan bantuan produksi lainnya.

Jikalau raskin/rastra, kata Herman sudah ada peraturannya. “Sehingga kalau disalahgunakan tentu melanggar hukum,” jelasnya.

Tetapi jika yang dimaksud adalah petani yang mendapat subsidi produksi, maka belum ada aturan atas hasil produksinya. Termasuk harus di jual ke siapa dengan ketetapan harga tertentu, karena belum ada aturannya.

Kecuali, ada Inpres Nomor 5 tahun 2015 yang mengatur Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang saat ini menjadi harga patokan pembelian pemerintah kepada petani atai pelaku usaha melalui pengadaan Bulog, dan aturan Harga Eceran Teringgi (HET) yang baru saja diberlakukan oleh pemerintah.

“Jadi jika yang dimaksud adalah beras hasil petani yang disubsidi atau yang mendapat bantuan saprotan dan saprodi, belum ada peraturan yang mengikat terhadap hilirnya,” jelas politikus Partai Demokrat itu.

Sementara itu dia menerangkan, subsidi dan berbagai bantuan saprotan dan saprodi dimaksudkan agar usaha petani lebih kompetitip, produktif dan petani mendapatkan benefit. Dengan penguasaan lahan pangan yang sempit, dipastikan usaha petani kurang ekonomis. Sehingga harus dibantu dan diringankan biaya produksinya. “Itu lah pentingnya subsidi dan bantuan tersebut bagi petani,” ucap Herman menerangkan.

Dia berharap petani jangan dijadikan mesin produksi, tapi harus menjadi subyek penyedia pangan dan terlibat sampai kepada procesing hasil produksinya, bahkan sampai ke pasar, sehingga benefit nya dapat dirasakan petani.

“Adapun jika PT IBU dan PT TPS ada pelanggaran terkait dengan pasal-pasal pelanggaran hukum dalam Undang Undang 18 tahun 2012 tentang Pangan ataupun undang-undang lainnya, silahkan diusut tuntas dan tegakan hukum seadil-adilnya,” tambah Herman. 

sumber: jawapos

Banyak Kawasan Hutan Beralih Fungsi Jadi Sawah dan Ladang

hermankhaeron.info – Anggota DPR RI, Herman Khaeron, menyatakan, Komisi IV berkomitmen memantau pergerakan harga dan ketersediaan stok sembako untuk persiapan bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Herman menuturkan, Komisi IV yang mewadahi Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan akan serius menggenjot pemerintah untuk selalu menjaga stok ketersediaan pangan di pasar.

“Untuk ketersediaan pangan pokok seperti beras memang digenjot untuk persiapan Ramadhan dan Idul Fitri. Dari sisi stok, sementara ini sudah mencukupi,” kata Herman Khaeron di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/5/2017).

Lebih lanjut, politisi Demokrat itu menyatakan, selain sembako, Komisi IV juga memantau ketersediaan daging. Sementara ini, menurutnya, stoknya sudah mencukupi, ditambah dengan keputusan pemerintah yang akan mengimpor daging.

“Untuk ketersediaan daging, pemerintah sudah memutuskan menambah impor daging kerbau. Jadi yang sifatnya menjadi kebutuhan sehari-hari sudah dinyatakan cukup,” ujar Herman.

Namun, Herman mengutuk keras perilaku para penimbun pangan dan daging yang terus menyusahkan masyarakat. Untuk itu, ia mengusulkan agar mereka (penimbuan/spekulan) yang tertangkap dihukum seberat-beratnya sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

“Untuk memberikan efek jera terhadap para penimbun, perlu dicatat bahwa Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 sudah memberikan sanksi yang cukup berat bagi para penimbun, kemudian para spekulan,” ucap politisi kelahiran kuningan Jawa Barat tersebut.

Ia menjelaskan, hukuman yang menjerat para penimbun atau para spekulan pasar adalah 7 tahun penjara dan denda Rp100 miliar. Hukuman yang keras ini, tegasnya, semestinya bisa dijadikan dasar bagi aparat penegak hukum dengan institusinya untuk menindak para pelaku penimbunan dan spekulan harga pangan, sehingga harga naik dan membuat susah masyarakat.

sumber: rilis.id

Hero Center Salurkan Sembako untuk Korban Banjir

hermankhaeron.info – Banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon beberapa hari lalu, menyedot perhatian semua kalangan untuk turut memberikan bantuan kepada para korban banjir.

Tak terkecuali pihak Hero Center Kabupaten Cirebon, juga turut menyalurkan bantuan kepada para korban banjir di beberapa desa yang ada di Kecamatan Astanajapura, Pangenan, dan Gebang, pada Minggu (19/2/2017).

Ketua Hero Center Kabupaten Cirebon, Winadi Al Awi menyampaikan, bantuan berupa sembako untuk para korban banjir tersebut merupakan pemberian dari anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron yang ikut peduli melihat kondisi banjir kemaren di dapilnya.

Dengan bantuan sembako yang telah disalurkan tersebut, pihaknya pun mengharapkan mampu untuk memperingan beban yang telah diderita para korban banjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon. “Mudah-mudahan pemberian bantuan dari Pak Herman Khaeron ini, dapat memeringan beban para warga yang beberapa hari lalu dilanda musibah banjir,” kata Awi.

Dalam kesempatan pemberian bantuan di Kecamatan Astanajapura, anggota DPRD Kabupaten Cirebon Fraksi Partai Demokrat, H Akyas Safitri menyampaikan, dirinya sangat berterima kasih atas kepedulian Herman Khaeron terhadap para korban banjir khususnya yang ada di dapilnya.

“Semoga bantuan sembako yang telah diberikan Pak Herman Khaeron ini bisa bermanfaat bagi warga kami, khususnya yang ada di Desa Buntet dan Kanci,” kata Akyas.

Pemberian bantuan berupa sembako tersebut diberikan langsung secara simbolis baik kepada para kuwu di masing-masing desa yang mendapatkan bantuan, maupun langsung kepada warga yang menjadi korban banjir beberapa hari lalu.

“Alhamdulillah, terima kasih sudah ada yang peduli pada kita. Bantuan sembako ini tentunya sangat bermanfaat bagi saya,” kata salah seorang warga Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura usai diberi sembako