Legislator Minta Adhi Karya Kerja Sesuai SOP

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI angkat bicara terkait dengan insiden jebolnya tandon air proyek LRT Jabodebek di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Komisi VI DPR RI meminta agar PT Adhi Karya persero selaku kontraktor dapat berpegang teguh terhadap standar operational prosedur dan K3 yakni Keamanan Keselamatan Kerja.

“Harus berpegang teguh terhadap standar operasional prosedur dan K3 (Keamanan Keselamatan Kerja) serta penuhi segala kualifikasi pekerjaan sesuai speknya,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron kepada awak media, Jumat,(1/7/2022).

Herman Khaeron juga mendukung agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kejadian insiden jebolnya tandon air tersebut. Sebab, Herman Khaeron, setiap pekerjaan memiliki standarisasi.

“Setiap pekerjaan ada standarisasinya, sudah benar kepolisian agar mengusut tuntas kejadian ini, dan ditemukan dimana masalahnya agar tidak terjadi kembali kedepanya,” pungkas Politikus Demokrat ini.

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk buka suara merespons peristiwa tandon air proyek LRT Jabodebek di Jalan Rasuna Said jebol. Selaku kontraktor proyek LRT Jabodebek, Adhi Karya turun tangan mengatasi masalah tersebut.

Melalui, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto, menjelaskan jika proses penyelidikan terhadap persitiwa itu masih sedang berlangsung.

Sumber: kedaipena

hermankhaeron.info – Kebijakan Pemerintah via Kementerian Pertanian yang memutuskan untuk mengimpor daging sapi kategori secondary cut dan jeroan mengundang kritikan pedas dari sejumlah tokoh politik. Impor yang dilakukan untuk menekan harga daging sapi yang tak kunjung turun dinilai sejumlah tokoh sebagai bentuk merendahkan martabat bangsa. Anggota DPR RI dari komisi IV, Herman Khaeron mengkritisi langkah pemerintah  sebagai bentuk yang merugikan konsumen, impor daging jenis jeroan adalah bentuk kebijakan yang merendahkan martabat masyarakat dan bangsa Indonesia. Sebab, jeroan di negara-negara Eropa justru untuk pakan binatang, dan tidak layak konsumsi untuk manusia.

Hero sapaan akrab Herman Khaeron  menilai, impor daging jenis jeroan merugikan konsumen, karena kandungan residu hormon pada jeroan sapi di negara yang membolehkan budidaya sapi dengan hormon sangat tinggi. Sehingga, tidak layak untuk konsumsi, karena membahayakan kesehatan manusia.

“Di beberapa negara, jeroan sapi bahkan diperlakukan sebagai sampah, dan ekspor jeroan sapi hanya untuk keperluan konsumsi non manusia. Jadi, silahkan pemerintah impor jeroan, tetapi bukan untuk konsumsi manusia,” ujarnya,saat dikonfirmasi KC Senin,  (18/7/2016). Impor jeroan sapi, lanjut Hero berpotensi menimbulkan masalah bagi konsumen, antara lain pertumbuhan tidak normal akibat kandungan hormon yang tinggi. “Pemerintah jangan mengalihkan ketidakmampuannya menurunkan harga daging sapi dengan cara impor jeroan, Karena hal ini sangat  membahayakan kesehatan manusia,” katanya Lanjutnya Hero juga menegaskan, mengimbau masyarakat untuk tidak membeli atau mengonsumsi jeroan sapi yang berasal dari impor. (sal/KC)

sumber: kabar-cirebon