Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) namanya kian mencuat setelah ayahandanya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden ke-6 Republik Indonesia memposisikan dirinya menjadi calon gubernur DKI dari Partai Demokrat pada 2017 lalu.
Aktivitas AHY kini semakin gencar apalagi tokoh muda itu memiliki segudang prestasi. Intensitas pertemuan dengan masyarakat menguatkan dirinya sebagai tokoh papan atas di belantara politik nasional. Ini bukan tanpa sebab. Tentu SBY bukanlah orang sembarangan sehingga mempola putranya masuk dunia politik dan keluar dari dunia kemiliteran.
Bagi AHY itu menjadi sebuah keuntungan dan kekuatan. Spanduk dan poster bergambar dirinya sudah bertebaran di seluruh pelosok negeri, tidak terkecuali di DKI dan pulau Jawa pada umumnya. Gambar dan poster AHY juga hampir ada di seluruh pulau dan provinsi.
Menurut Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, sosok AHY menjadi salah satu kader Demokrat yang dijagokan tampil dalam pilpres 2019. Herman Khaeron menyebut AHY merupakan sosok yang juga dekat dengan kalangan ulama atau kiai.
Kepada redaksi melalui saluran android, Rabu (25/4/2018), Herman Khaeron yang populer dengan sebutan Kang Hero itu menegaskan dirinya kagum dengan kekuatan fisik AHY meski harus keliling nusantara setiap pekan.
“Saya juga kagum dengan AHY yang dengan kemampuan fisik, pikiran dan kecerdasan mampu berkomunikasi. Bukan hanya kaum milenial saja, tapi dengan komunitas religius, ke pesantren, bertemu kiai, nelayan, petani,” kata Herman.
AHY saat ini sengaja turun ke lapangan sebagai langkah berkontribusi. “Kalau pun sekarang AHY sangat rajin turun ke daerah, tentu itu bentuk kontribusi anak bangsa. AHY setelah keluar dari TNI ingin terus berjuang dan berkontribusi kepada masyarakat,” kata Kang Hero.
Di sisi lain Partai Demokrat masih belum memutuskan apakah AHY akan diusung di pilpres nanti, sebab saat ini Demokrat masih mempertimbangkan dan menjalin komunikasi dengan partai lain termasuk Presiden Joko Widodo.
“Semua partai politik, tentu dengan pak Jokowi, dengan seluruh pimpinan partai. Kemarin dengan pak Wiranto. itulah sebuah realitas politik, situasinya masih cair, masih dinamis,” papar Kang Hero yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI asal dapil Jabar VIII itu.
AHY Sang Idola
Lalu, siapakah sosok AHY itu sehingga banyak mata terbelalak melihat penampilannya yang hampir mirip ayahandanya itu? Diawali dari karier militer pada tahun 1997, AHY lulus SMA Taruna Nusantara dengan predikat terbaik. Pria yang pernah menjadi ketua OSIS ini pun memperoleh medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Prestasi yang ditorehkannya membuatnya semakin bertekad melanjutkan jejak sang ayah. Ia pun melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil), Magelang.
Prestasi demi prestasi terus tercetak baik di bidang akademik, kepribadian, maupun jasmani. Lagi-lagi AHY memperoleh penghargaan Tri Sakti Wiratama pada tingkat I dan II. Hal tersebut membuatnya terpilih sebagai Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer di tahun 1999.
Setahun kemudian, AHY pun lulus dengan predikat terbaik. Ia memperoleh penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan medali Adhi Makayasa pada bulan Desember 2000. Belum puas dengan pendidikannya, AHY mengikuti kursus di Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan menjadi lulusan terbaik Combat Intel 2001.
Tahun berikutnya saat ia menduduki kursi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak dari jajaran Brigif Linud 17 Kostrad, AHY diberangkatkan ke Aceh untuk mengamankan daerah tersebut dari para pemberontak.
Catatan pengalaman tahun 2005, AHY berhasil menyelesaikan studi magisternya dan memperoleh gelar Master of Science in Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University.
Di tahun yang sama pula, AHY mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Annisa Larasati Pohan awal Juli. Namun, setelah beberapa bulan menikah AHY harus meninggalkan istrinya untuk bertugas ke Afganistan sebagai pasukan PBB selama kurang lebih satu tahun.
Medio Maret 2012, AHY memperoleh 3 penghargaan sekaligus, yaitu Distinguish International Honour Graduated, Medali The Order of Saint Maurice, dan The Commandants List dari sekolah militer Angkatan Darat di Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat (AS).
AHY kembali mencetak prestasi tahun 2015. Ia berhasil lulus dari US Army Command and General Staff College (CGSC), Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat setelah menempuh pendidikan satu tahun dengan IPK 4. Ia memperoleh lencana internasional dari Deputi Komandan CGSC Mayor Jenderal Hughes.
Selain itu, pada tahun yang sama, AHY juga meraih gelar Master of Public Administration pada John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Massachusetts AS.
Sukses di pendidikan dan militer, AHY terjun ke dunia lain. Setelah meniti karier 16 tahun di TNI Angkatan Darat (TNI AD) dengan pangkat terakhir mayor, ia bertaruh dengan kehidupan barunya. Agus memilih terjun di politik praktis dengan menjadi calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.(isur)
Sumebr: intronews